Senin, 17 Maret 2008

Kemana Aku Tiada

Dimana aku sekarang?sepi, senyap, hampa, hilang, tanpa ketenangan. hari semua berlalu begitu saja. hinggap sesaat menampar wajahku, bahkan berkali-kali tamparannya membuat merah pipiku. disini sekarang aku dimana?bersama panas, cahaya, dingin, hilang kehangatan. aku hanya diam.
kembali berjalan, dalam lipatan kota yang menangis. tiap sisinya adalah tangisan, jeritan, menyayat hati, hingga aku tak punya hati. kehidupan statis dalam langkah-langkah gontai. apa yang kutulis ini, aku sendiri takkan pernah mengerti, seperti membaca hidup yang sulit dimengerti, untuk orang sekelas einstein sekalipun.
setiap gerak kuhayati, setiap nafas kuselami, hanya begini.kata-kata hanyalah angin lalu yang terbang bersama khayalan yang dulu kupendam. setiap makhluk disini hanyalah mati, begitupun diriku.
ingin rasanya aku berbaring sejenak, nikmati embun, kujilat, lalu kurasakan kemurniaan hasratnya. hasrat kehidupan, mencoba menelanjangiku dari debu-debu perjalanan. hai embun!aku ingin selalu bersamamu. temaniku, jadilah shahabatku selalu, iringilah diriku dalam alunan nada-nada kehidupan. sayang kau hanya hadir di pagi hari. sementara waktu terus berputar, cepatlah kau kembali.
disini aku menanti, bersama ranting-ranting kering, bersama angin sepoi-sepoi. kuharap kau disini.

Jakarta, hari ke-17 dibulan ke-tiga pada tahun ku berdiri menanti.

0 komentar: